Didunia beraneka ragam pohon atau tumbuhan hidup liar atau sengaja ditanam manusia dan sangat bermanfaat bagi kehidupan manusia bahkan sebagai pengganti bahan bakar gas di Indonesia pohon atau tanaman tersebut sebenarnya banyak sekali namun mulai punah ada yang buahnya,ada yang kulitya ada yang daunnya ada pula yang bijinya diantaranya dari buah 1. Blimbing 2. Singkong, yang dari kulit 1. Pisang, yang dari daun 1. Eceng gondhok, kol dan dari biji jarah mungkin masih banyak tanaman yang belum diteliti oleh para penemu.
Kadang segala sesuatu yang dianggap tidak berguna, atau dianggap sampah masih bisa dimanfaatkan oleh manusia disamping untuk pengganti bakar gas juga dapat bermanfaat untuk kesehatan dan kecantikan
Rabu, 20 April 2011
POPULASI BEBERAPA HEWAN SAWAH MUSNAH
Berdasarkan populasi hewan yang ada disawah beberapa jenis mulai sulit ditemukan seperti bancet,bibis,burung pemakan serangga,kunthul juga diikuti tumbuhan yang hidup diair dan bisa dimanfaatkan oleh manusia karena hilangnya keseimbangan ekosistim dan perubahan cuaca yang extrim.
Dahulu waktu aku kecil masih banyak hewan yang berada disawah, para petani juga tidak memakai pupuk urea, tanpa bahan kimia, tidak ada hama yang menggangu tanaman padi, hasil panen para petani lebih banyak daripada sekarang perlu buat beli pupuk yang harganya lebih mahal namun hasil panen padinya sedikit malah banyak biaya pengeluaran,karena keadaan tanahnya kurang subur selalu menggunakan pupuk kimia yang melebihi aturan pakai sehingga unsur hara dalam tanah mengalami kerusakan dan tanaman padi mudah sekali terserang hama karena banyak hewan yang mati atau karna diburu untuk diolah jadi makanan karena harganya yang mahal. Akhirnya ekosistim keseimbangan alam rusak tanpa disadari manusialah yang merusaknya sendiri. Sangat berbahaya sekali apabila keseimbangan alam dan ekosistim dibumi cuaca jadi tambah panas terjadi naiknya air laut, salju dikutup mencair bisa-bisa bumi yang kita diami bisa tenggelam terus kita mau tinggal dimana.
Coba lestarikan alam ini apa yang kita lakukan hari ini untuk menyelamatkan bumi dan seisinya jangan cuma mengambil hasilnya tanpa memelihara, atau menanam kembali agar persediaan selalu ada tanpa susah payah mencari kesana kemari.
Dahulu waktu aku kecil masih banyak hewan yang berada disawah, para petani juga tidak memakai pupuk urea, tanpa bahan kimia, tidak ada hama yang menggangu tanaman padi, hasil panen para petani lebih banyak daripada sekarang perlu buat beli pupuk yang harganya lebih mahal namun hasil panen padinya sedikit malah banyak biaya pengeluaran,karena keadaan tanahnya kurang subur selalu menggunakan pupuk kimia yang melebihi aturan pakai sehingga unsur hara dalam tanah mengalami kerusakan dan tanaman padi mudah sekali terserang hama karena banyak hewan yang mati atau karna diburu untuk diolah jadi makanan karena harganya yang mahal. Akhirnya ekosistim keseimbangan alam rusak tanpa disadari manusialah yang merusaknya sendiri. Sangat berbahaya sekali apabila keseimbangan alam dan ekosistim dibumi cuaca jadi tambah panas terjadi naiknya air laut, salju dikutup mencair bisa-bisa bumi yang kita diami bisa tenggelam terus kita mau tinggal dimana.
Coba lestarikan alam ini apa yang kita lakukan hari ini untuk menyelamatkan bumi dan seisinya jangan cuma mengambil hasilnya tanpa memelihara, atau menanam kembali agar persediaan selalu ada tanpa susah payah mencari kesana kemari.
NILAI STANDAR UJIAN NASIONAL 2011 SMU, SMK DAN SLTP
Nilai standar ujian nasional sekarang beda sama yang dulu 100 % murni nilai UANAS kalo yang sekarang 60 % UANAS 40 % Ujian Sekolah dan Nilai raport. Namun dalam hal kelulusan tergantung siswa yang bersangkutan siap apa tidak dalam belajar dengan sungguh-sungguh dan membiasakan diri jujur dalam mengerjakan soal ujian. Apakah dalam hal kelulusan UJIAN NASIONAL tahun ini dapat melebihi tahun kemarin 95 % dapat terwujud bagi siswa SMU, SMK, MAN, SLTP, MTS.
Semoga saja hasil kelulusan ujian tahun ini mencapai 95 % dapat terwujud sebab ada juga siswa yang tidak dapat mengikuti ujian, bahkan hanpir disetiap kabupaten kota. Ujian bagi SMU, SMK, MAN berakhir besok bagi siswa SLTP, MTS masih kurang beberapa hari lagi.
Dalam hal tentang kebocoran soal ujian tahun ini belum ditemukan disetiap sekolah, mungkin adanya oknum guru atau siapa saja yang menjadi joki harus diberi sangsi yang berat karena melanggar undang-undang, Negara wajib mencerdaskan warganya sesuai dengan Pembukaan UUD 1945 alinea 4, Pendidikan memang perlu untuk mewujudkan generasi penerus yang cerdas, pintar dan trampil serta berguna bagi masyarakat serta bangsa dan negara demi mewujudkan adil makmur dan sentosa
Semoga saja hasil kelulusan ujian tahun ini mencapai 95 % dapat terwujud sebab ada juga siswa yang tidak dapat mengikuti ujian, bahkan hanpir disetiap kabupaten kota. Ujian bagi SMU, SMK, MAN berakhir besok bagi siswa SLTP, MTS masih kurang beberapa hari lagi.
Dalam hal tentang kebocoran soal ujian tahun ini belum ditemukan disetiap sekolah, mungkin adanya oknum guru atau siapa saja yang menjadi joki harus diberi sangsi yang berat karena melanggar undang-undang, Negara wajib mencerdaskan warganya sesuai dengan Pembukaan UUD 1945 alinea 4, Pendidikan memang perlu untuk mewujudkan generasi penerus yang cerdas, pintar dan trampil serta berguna bagi masyarakat serta bangsa dan negara demi mewujudkan adil makmur dan sentosa
Mengenal aneka jenis tanaman salak di indonesia
Salak merupakan tanaman asli Indonesia, yang sampai saat ini belum diketahui secara pasti sejak kapan tanaman tersebut dibudidayakan pertama kali. Hanya diduga tanaman salak ini sudah dibudidayakan sejak ratusan tahun silam.
Tanaman salak memiliki nama ilmiah Salacca edulis Reinw dan termasuk famili Palmae serumpun dengan kelapa, kelapa sawit, aren (enau), palem, pakis yang bercabang rendah dan tegak. Batang salak hampir tidak kelihatan karena tertutup pelepah daun yang berduri yang tersusun rapat. Dari batang yang berduri itu, akan tumbuh tunas baru yang dapat menjadi anakan atau tunas bunga buah salak dalam jumlah yang banyak.
Tanaman salak dapat hidup bertahun-tahun, sehingga ketinggiannya dapat mencapai antara 1,5 – 8 meter, bergantung pada jenisnya. Dari akar yang tua dapat tumbuh tunas baru yang juga dapat ditangkarkan sebagai bibit. Tanaman salak termasuk golongan tanaman berumah dua (dioceus), yang artinya membentuk bunga jantan pada tanaman terpisah daru bunga betinanya. Dengan kata lain, setiap tanaman salak memiliki satu jenis bunga atau disebut tanaman berkelamin satu (unisexualis). AGROKLIMAT YANG COCOK
Agroklimat yang cocok untuk budidaya tanaman salak dapat diikuti dalam tabel berikut :
KOMODITI BUAH SALAK
Tanaman salak saat ini sudah berkembang luas, dan banyak dijumpai jenis salak yang spesifik dikaitkan dengan nama daerah tempat asal pembudidayaan seperti Salak Condet, Salak Bali, Salak Banjar, dan sebagainya. Laporan PKT ini hanya menyajikan 3 jenis saja, yaitu : Salak Pondoh, Salak Manonjaya dan Salak Gula Pasir dengan keistimewaan masing-masing sebagai berikut :
Sumber : Majalah trubus Bulan April 1986 & 1989 dan Diolah
URUTAN KEGIATAN BUDIDAYA
Urut-urutan kegiatan budidaya tanaman salak adalah sebagai berikut :
Dalam usaha pembibitan salak perlu diperhatikan sifat-sifat genetiknya. Secara alami dapat diketahui adanya tanaman salak yang selalu berbunga jantan. Tanaman jenis ini tidak mampu menghasilkan buah.
Untuk mendapatkan bibit salak yang dapat berproduksi dilakukan secara generatif (biji salak) dan vegetatif (tunas anakan). Mengembangbiakan salak dengan biji nampaknya jauh lebih mudah dan lebih murah, apalagi untuk keperluan dalam jumlah banyak. Disamping itu, akan diperoleh kondisi tanaman yang lebih kuat. Kelemahan dari sistim pembibitan generatif adalah, waktu berbuahnya lebih lama, tidak selalu mempunyai sifat-sifat genetis dan unggul yang sama dengan pohon induknya dan tidak dapat dipastikan apakah bibit tersebut akan menjadi tanaman betina atau justru menjadi tanaman jantan.
Bibit vegetatif dapat diperoleh dengan memisahkan anakan baik secara langsung maupun memisahkan anakan secara buatan (cangkok). Bibit ini mempunyai beberapa keuntungan antara lain, hasil tanaman yang diperoleh sifatnya pasti sama dengan pohon induknya, dapat dipastikan terlebih dahulu kelamin tanaman dimaksud (jantan/betina), cepat berbunga dan berbuah serta hasilnya lebih seragam (relatif sama dengan pohon induknya). Tanaman salak yang akan dijadikan sebagai induk perbanyakan vegetatif, sebaiknya memiliki kriteria sebagai berikut :
B. Penanaman Dan Pemeliharaan
Sebelum melakukan penanaman, tahap pertama yang harus dilakukan adalah pengolahan tanah yang tujuannya adalah menggemburkan tanah agar menjadi pertumbuhan tanaman yang baik, sekaligus untuk membersihkan tumbuhan pengganggu (gulma). Pekerjaan mengolah tanah ini diawali dengan pencangkulan sedalam ± 30 cm, dan dilakukan 3 – 4 minggu sebelum tanam. Untuk mempersiapkan lubang-lubang tanaman, ada dua macam cara yaitu :
C. Penggalian Langsung
Dengan ukuran tiap lubang ialah sepanjang 60 cm, lebar 60 cm dan dalamnya juga 60 cm. Pada tanah-tanah cangkulan tersebut diberikan pupuk kandang sebanyak 5 – 7 kg/lubang tanam. Sedangkan jarak tanam biasanya 2 x 2 meter atau 2,5 x 2,5 meter.
E. Tanaman Pelindung
Untuk tahap-tahap awal karena tanaman salak tidak dapat terkena langsung sinar matahari, maka biasanya dibuatkan tanaman pelindung yang dapat dilakukan satu tahun sebelum tanaman salak ditanam. Untuk jenis tanaman pelindung ini dapat berbentuk seperti, lamtoro, dadap, turi atau tanaman pelindung lainnya.
F. Kolam Air
Fungsi klolam air ini adalah untuk penyediaan air irigasi kebun salak pada musim-musim kemarau. Ukuran kolam disesuaikan dengan luas tanah dan umumnya bilamana mungkin diletakkan lokasi kolamnya di tengah-tengah kebun salak dengan maksud agar dalam musim-musim kemarau kolam ini dapat ikut serta menciptakan iklim mikro dan kelembaban lingkungan dan tanah yang optimal bagi pertumbuhan tanaman salaknya. Agar air kolam dapat dialirkan ke sekeliling kebun, diperlukan pula pembuatan saluran irigasinya. Untuk mengoptimalkan fungsi kolam air ini, seringkali digunakan pula untuk beternak ikan.
G. Drainase
Selain itu, juga dibuatkan drainase, karena tanaman salak tidak tahan terhadap genangan air. Pembuangan air lebih dari lahan sangat penting dilakukan, karena tanaman salak tidak tahan akan genangan air dalam waktu yang lama. Hal seperti ini biasanya terjadi pada waktu musim penghujan. Sedangkan pada waktu kemarau drainase akan berfungsi sebagi sarana untuk membagi air dari sumber air (Kolam air), karena tanaman salak tidak tahan kekeringan dalam waktu yang lama. Dengan cara demikian, maka sudah disiapkan lahan yang cukup lembab, tetapi tidak becek.
Tanaman salak ini umumnya ditanam pada awal musim penghujan ketika tanah mengandung cukup air yakni 60 – 80%, biasanya terjadi pada bulan November atau Desember. Dalam keadaan tanah yang gembur dan dengan kelembaban demikian, akar bibit mampu hidup dan berkembang secara baik, karena oksigen masih cukup tersedia sehingga mampu merangsang pertumbuhan akar, dan akar tidak membusuk karena tanah tidak terlalu jenuh air.
H. Pemeliharaan Tanaman
Dalam masa penanaman dan pemeliharaan ini biaya yang timbul adalah meliputi pembelian pupuk kandang, TSP, Za dan KCl serta pestisida seperti insektisida fungisida. Sedangkan untuk biaya tenaga kerja akan meliputi biaya untuk pengolahan tanah, penanaman, penyulaman, penyiangan, pembumbunan, pemupukan, pengendalian, pemangkasan, pencangkokan, panen dan pasca panen.
Pemeliharaan kebun salak yang benar dan teratur akan meningkatkan produktivitas kebun dan agar dapat memberikan hasil yang diinginkan, baik berupa peningkatan produksi atau peningkatan hasil lainnya. Usaha pemeliharaan tanaman salak yang baik akan meliputi hal seperti berikut ini :
Panen perdana dengan menggunakan bibit cangkokan vegetatif dimuilai pada usia tanaman salak pondoh berumur 2 – 3 tahun. Pemetikan buah biasanya juga dilakukan setelah 7 – 8 bulan sejak terjadinya penyerbukan. Untuk pemetikan buah tidak dipilih satu per satu tapi dipotong bersama tandannya.
Kelebihan sifat tanaman salak ini dapat berbunga sepanjang tahun, dengan catatan pemeliharaannya secara intensif. Namun demikian biasanya dalam satu tahun panen besarnya hanya dua kali yaitu bulan Desember/Januari dan bulan juni/juli.
Tindakan pasca panen biasanya yang dilakukan adalah setelah buah dipetik, segera dibersihkan dan dimasukkan ke dalam keranjang. Buah salak ini biasanya dapat tahan disimpan sampai maksimal 2 atau 3 minggu asalkan buah tersebut tidak luka, bebas dari serangan hama atau penyakit dan sirkulasi udara tempat penyimpanan berjalan baik.
Sampai saat ini buah salak dipasarkan sebagai buah segar. Petani produsen dapat menjual langsung kepada konsumen seperti misalnya terlihat untuk salak pondoh banyak dijajakan di jalan raya, tempat salak pondoh dibudidayakan.
J. Peralatan yang digunakan
Peralatan yang diperlukan untuk penanaman dan pemeliharaan tanaman salak ini meliputi cangkul, garpu, sabit, sprayer, keranjang dan peralatan lain-lainnya.
PRODUKTIVITAS BUAH SALAK
Untuk dapat mengetahui produktivitas tanaman salak, tergantung dengan jarak tanam berapa yang akan digunakan. Dalam kenyataan di lapangan ukuran jarak tanam ini bervariasi, seperti 2 x 2 m2 , 2,5 x 2,5 m2, 2 x 2,5 m2 atau juga yang melakukan jarak tanam dengan ukuran 3 x 1 m2. Kalau jarak tanam 2 x 2 m2 maka jumlah batang tanaman salak yang dapat ditanam sebanyak 2.500 batang. Untuk lahan seluas 1.000 m2 dapat ditanami sebanyak 400 pohon. Sehingga dalam 1 ha dapat ditanami sebanyak 4.000 pohon. Dengan asumsi yang dapat dipanen sebanyak 80%, tinggal 3.200 batang tanman salak yang dapat menghasilkan buah. Untuk tanaman tahun ke 1 dan ke 2 tanaman salak ini belum dapat berbuah. Paling hanya menghasilkan bibit melalui pencangkokan.
Dalam perhitungan kelayakan ini diasumsikan buah salak dan bibit tanaman salak baru mulai menghasilkan pada tahun ke 3. Data panen buah salak yang digunakan dalam analisa kelayakan MK PKT ini dapat diikuti dalam tabel yang terdapat dalam lampiran-lampiran 6, 15, dan 24 untuk Program Ekstensifikasi dan lampiran-lampiran 30, 35 dan 40 untuk Program Intensifikasi.
Asumsi produktivitas kedua program tersebut adalah sebagai berikut :
KENDALA BUDIDAYA SALAK
Tanaman salak walaupun termasuk tanaman yang tidak mengandung resiko tinggi, tapi tetap diperlukan pemeliharaan dan perawatan yang intensif, agar buah yang dihasilkan kualitasnya baik. Pada beberapa kondisi, sering agar buah yang dihasilkan kualitasnya baik. Pada beberapa kondisi, sering dijumpai petani yang menanamkan salak tanamannya baik, tapi tidak dapat berbuah. Selain itu tanaman salak ini tidak memerlukan banyak air, tapi juga tidak boleh kekurangan air. Kondisi kritis tasa tanaman salak ini akan berlangsung dari penanaman pertama (tahun ke-0) sampai pada tahun ke 2 kurun waktu proyek. Hal ini disebabkan kondisi tanaman yang masih rentan terhadap kondisi “stress” baik di musim-musim penghujan maupun kemarau.
dari : bi.go.id
sumber : http://anekaplanta.wordpress.com/2009/01/27/aspek-produksi-budidaya-salak-unggul/
Tanaman salak memiliki nama ilmiah Salacca edulis Reinw dan termasuk famili Palmae serumpun dengan kelapa, kelapa sawit, aren (enau), palem, pakis yang bercabang rendah dan tegak. Batang salak hampir tidak kelihatan karena tertutup pelepah daun yang berduri yang tersusun rapat. Dari batang yang berduri itu, akan tumbuh tunas baru yang dapat menjadi anakan atau tunas bunga buah salak dalam jumlah yang banyak.
Tanaman salak dapat hidup bertahun-tahun, sehingga ketinggiannya dapat mencapai antara 1,5 – 8 meter, bergantung pada jenisnya. Dari akar yang tua dapat tumbuh tunas baru yang juga dapat ditangkarkan sebagai bibit. Tanaman salak termasuk golongan tanaman berumah dua (dioceus), yang artinya membentuk bunga jantan pada tanaman terpisah daru bunga betinanya. Dengan kata lain, setiap tanaman salak memiliki satu jenis bunga atau disebut tanaman berkelamin satu (unisexualis). AGROKLIMAT YANG COCOK
Agroklimat yang cocok untuk budidaya tanaman salak dapat diikuti dalam tabel berikut :
Tabel 1.
Agroklimat Yang Cocok Untuk Budidaya Tanaman Salak
Agroklimat Yang Cocok Untuk Budidaya Tanaman Salak
Lokasi yang cocok untuk budidaya tanaman salak | Daerah yang terkena pengruh abu gunung berapi; misalnya untuk salak jenis salak pondoh sangat baik tumbuhnya karena pengaruh gunung merapi, sedangkan salak manonjaya di Jawa Barat sangat baik tumbuhnya karena pengaruh gunung Galunggung; dan salak gula pasir sangat manis dan tumbuh baik karena pengaruh gunung Agung. |
Tanaman salak saat ini sudah berkembang luas, dan banyak dijumpai jenis salak yang spesifik dikaitkan dengan nama daerah tempat asal pembudidayaan seperti Salak Condet, Salak Bali, Salak Banjar, dan sebagainya. Laporan PKT ini hanya menyajikan 3 jenis saja, yaitu : Salak Pondoh, Salak Manonjaya dan Salak Gula Pasir dengan keistimewaan masing-masing sebagai berikut :
Tabel 2.
Jenis Salak Di Indonesia
Jenis Salak Di Indonesia
No | Nama/Jenis Salak | Daerah Asal | Rasa | Ukuran Buah Warna kulit |
1 | Pondoh | Desa Soka, Sleman Yogyakarta | Sangat Manis, Manis sampai Masir, sedikit Asam | Kecil, Sampai agak Besar/ Besar, Warna kulit coklat kehita-man, s/d Coklat kekuning-kuningan, Coklat kemerahan s/d Kuning kemerah-merahan, Merah gelap kehitam-hitaman |
2 | Manonjaya | Desa Pasir Batang Dan Cilangkap Tasikmalaya | Bervariasi, Dari Manis Sampai Manis Agak Sepet berair, Tidak Masir | Bervariasi, Dari Kecil, Sedang sampai Besar, Coklat sampai kehitaman |
3 | Gula Pasir | Desa Sibetan Karang Asem Bali | Sangat Manis, Manis | Daging buah relatif tebal, biji kecil, coklat kehitaman dan bersisik kecil-kecil |
URUTAN KEGIATAN BUDIDAYA
Urut-urutan kegiatan budidaya tanaman salak adalah sebagai berikut :
- Pengolahan lahan kebun salak s/d siap tanam oleh karena itu sekaligus dengan membuat lobang tanaman;
- Penanaman pohon peneduh;
- Penyiapan bibit salak;
- Penanaman bibit penyulaman tanaman yang mati;
- Pemupukan;
- Pembubunan;
- Penyiangan;
- Pemberantasan hama sebagai penyakit;
- Pencakokan bibit (khususnya untuk salak Pondoh);
- Pemangkasan;
- Panen buah dan penanganan hasil sampai dengan siap jual.
Dalam usaha pembibitan salak perlu diperhatikan sifat-sifat genetiknya. Secara alami dapat diketahui adanya tanaman salak yang selalu berbunga jantan. Tanaman jenis ini tidak mampu menghasilkan buah.
Untuk mendapatkan bibit salak yang dapat berproduksi dilakukan secara generatif (biji salak) dan vegetatif (tunas anakan). Mengembangbiakan salak dengan biji nampaknya jauh lebih mudah dan lebih murah, apalagi untuk keperluan dalam jumlah banyak. Disamping itu, akan diperoleh kondisi tanaman yang lebih kuat. Kelemahan dari sistim pembibitan generatif adalah, waktu berbuahnya lebih lama, tidak selalu mempunyai sifat-sifat genetis dan unggul yang sama dengan pohon induknya dan tidak dapat dipastikan apakah bibit tersebut akan menjadi tanaman betina atau justru menjadi tanaman jantan.
Bibit vegetatif dapat diperoleh dengan memisahkan anakan baik secara langsung maupun memisahkan anakan secara buatan (cangkok). Bibit ini mempunyai beberapa keuntungan antara lain, hasil tanaman yang diperoleh sifatnya pasti sama dengan pohon induknya, dapat dipastikan terlebih dahulu kelamin tanaman dimaksud (jantan/betina), cepat berbunga dan berbuah serta hasilnya lebih seragam (relatif sama dengan pohon induknya). Tanaman salak yang akan dijadikan sebagai induk perbanyakan vegetatif, sebaiknya memiliki kriteria sebagai berikut :
- Pohon induk harus berumur lebih dari satu tahun;
- Tumbuhnya rimbun dan tidak ada tanda-tanda daunnya menguning;
- Bebas hama dan penyakit;
- Berbuah lebat dan berkualitas baik;
- Tunas anakan yang akan dicangkok sudah cukup umur dan mempunyai pelepah 4 – 5 helai.
B. Penanaman Dan Pemeliharaan
Sebelum melakukan penanaman, tahap pertama yang harus dilakukan adalah pengolahan tanah yang tujuannya adalah menggemburkan tanah agar menjadi pertumbuhan tanaman yang baik, sekaligus untuk membersihkan tumbuhan pengganggu (gulma). Pekerjaan mengolah tanah ini diawali dengan pencangkulan sedalam ± 30 cm, dan dilakukan 3 – 4 minggu sebelum tanam. Untuk mempersiapkan lubang-lubang tanaman, ada dua macam cara yaitu :
C. Penggalian Langsung
Dengan ukuran tiap lubang ialah sepanjang 60 cm, lebar 60 cm dan dalamnya juga 60 cm. Pada tanah-tanah cangkulan tersebut diberikan pupuk kandang sebanyak 5 – 7 kg/lubang tanam. Sedangkan jarak tanam biasanya 2 x 2 meter atau 2,5 x 2,5 meter.
D. Penggalian Tidak Langsung
Untuk daerah yang baru pertama kali hendak ditanami salak, sebaiknya dibuatkan dahulu bedengan. Ukuran bedengan adalah lebar 200 – 250 cm, tinggi ± 30 cm, dan panjangnya disesuaikan dengan kondisi lapangan. Jarak antar bedengan sekitar 60 – 80 cm. Bersamaan dengan pembuatan bedengan, pupuk kandang dimasukkan ke dalam tanah. Kebutuhan pupuk kandang sekitar 20 – 30 ton/ha. Setelah diberi pupuk kandang dibiarkan selama 2 minggu. Untuk selanjutnya, barulah dibuatkan lubang tanam berukuran panjang 30 cm, lebar 30 cm dan dalamnya juga 30 cm. Jarak tanam berkisar antara 2 x 2 meter atau 2,5 x 2,5 meter.E. Tanaman Pelindung
Untuk tahap-tahap awal karena tanaman salak tidak dapat terkena langsung sinar matahari, maka biasanya dibuatkan tanaman pelindung yang dapat dilakukan satu tahun sebelum tanaman salak ditanam. Untuk jenis tanaman pelindung ini dapat berbentuk seperti, lamtoro, dadap, turi atau tanaman pelindung lainnya.
F. Kolam Air
Fungsi klolam air ini adalah untuk penyediaan air irigasi kebun salak pada musim-musim kemarau. Ukuran kolam disesuaikan dengan luas tanah dan umumnya bilamana mungkin diletakkan lokasi kolamnya di tengah-tengah kebun salak dengan maksud agar dalam musim-musim kemarau kolam ini dapat ikut serta menciptakan iklim mikro dan kelembaban lingkungan dan tanah yang optimal bagi pertumbuhan tanaman salaknya. Agar air kolam dapat dialirkan ke sekeliling kebun, diperlukan pula pembuatan saluran irigasinya. Untuk mengoptimalkan fungsi kolam air ini, seringkali digunakan pula untuk beternak ikan.
G. Drainase
Selain itu, juga dibuatkan drainase, karena tanaman salak tidak tahan terhadap genangan air. Pembuangan air lebih dari lahan sangat penting dilakukan, karena tanaman salak tidak tahan akan genangan air dalam waktu yang lama. Hal seperti ini biasanya terjadi pada waktu musim penghujan. Sedangkan pada waktu kemarau drainase akan berfungsi sebagi sarana untuk membagi air dari sumber air (Kolam air), karena tanaman salak tidak tahan kekeringan dalam waktu yang lama. Dengan cara demikian, maka sudah disiapkan lahan yang cukup lembab, tetapi tidak becek.
Tanaman salak ini umumnya ditanam pada awal musim penghujan ketika tanah mengandung cukup air yakni 60 – 80%, biasanya terjadi pada bulan November atau Desember. Dalam keadaan tanah yang gembur dan dengan kelembaban demikian, akar bibit mampu hidup dan berkembang secara baik, karena oksigen masih cukup tersedia sehingga mampu merangsang pertumbuhan akar, dan akar tidak membusuk karena tanah tidak terlalu jenuh air.
H. Pemeliharaan Tanaman
Dalam masa penanaman dan pemeliharaan ini biaya yang timbul adalah meliputi pembelian pupuk kandang, TSP, Za dan KCl serta pestisida seperti insektisida fungisida. Sedangkan untuk biaya tenaga kerja akan meliputi biaya untuk pengolahan tanah, penanaman, penyulaman, penyiangan, pembumbunan, pemupukan, pengendalian, pemangkasan, pencangkokan, panen dan pasca panen.
Pemeliharaan kebun salak yang benar dan teratur akan meningkatkan produktivitas kebun dan agar dapat memberikan hasil yang diinginkan, baik berupa peningkatan produksi atau peningkatan hasil lainnya. Usaha pemeliharaan tanaman salak yang baik akan meliputi hal seperti berikut ini :
- Penyulaman, sekitar 2 – 3 minggu setelah tanam, hendaknya diadakan pemeriksaan pada kebun salak. Bila ditemukan pertumbuhan salak yang tidak baik atau mati, secepatnya dilakukan penyulaman. Agar pertumbuhan bibit sulaman tidak jauh tertinggal dengan tanaman lain, sebaiknya dipilih bibit cangkokan yang baik disertai pemeliharaan yang intensif. Penyulaman ini berguna untuk mengetahui jumlah tanaman yang sesungguhnya (produktivitas) aagr nantinya dapat diketahui jumlah produk yang akan dihasilkan. Penyulaman ini sebaiknya dilakukan pada awal-awal musim penghujan.
- Penyiangan, kegiatan ini dilakukan karena tanaman salak tidak dapat tahan terhadap tanah yang mengandung air yang menggenang. Jalan keluar untuk mengatasi masalah ini adalah melakukan pembumbunan, yang biasanya dilakukan bersamaan dengan penyiangan dan dapat berulang-ulang tergantung kondisi alamnya.
- Pembumbunan, kegiatan ini dilakukan karena tanaman salak tidak dapat tahan terhadap tanah yang mengandung air menggenang. Jalan keluar untuk untuk mengatasi masalah ini adalah melakukan pembumbunan, yang biasanya dilakukan bersamaan dengan penyiangan dan dapat berulang-ulang tergantung kondisi alamnya.
- Pemupukan, diperlukan karena dari saat penanaman sampai dengan setiap kali petik buahnya, tanaman salak telah menyerap sejumlah unsur-unsur makanan, kondisi tanah menjadi kurus dan akibatnya pertumbuhan tanaman salak terganggu. Karena itu, perlu usaha untuk memelihara, menambah dan mempertinggi kesuburan tanah, dengan jalan pemupukan. Jenis pupuk dapat diketahui ada 2 macam yaitu pupuk organik (pupuk alami) dan pupuk anorganik (pupuk buatan).
- Pengendalian hama dan penyakit tanaman, hal ini dilakukan terutama sebagao tindakan preventif serangan hama dan penyakit terhadap tanaman salak. Teknis pengendaliannya dapat dilakukan dengan membuang buah yang busuk, memangkas pohon naungan, melancarkan saluran drainase, membersihkan kotoran dan menyemprotkan fungisida.
- Pemangkasan, yang dilakukan di sini biasanya memangkas pohon naungan untuk mengatur cahaya matahari (tingkat penyinaran) yang cukup untuk kebutuhan tanaman, memudahkan peredaran udara serta pemeliharaan tanaman, mengurangi kelembaban udara selama musim penghujan dan mempertahankan tingkat keteduhan tertentu selama musim kering. Sementara pemangkasan untuk tanaman salak diawali setelah berumur satu tahun. Pemangkasan ini bertujuan mengatur pertumbuhan vegetatif ke arah pertumbuhan generatif yang lebih produktif. Sehingga tujuan pemangkasan sebenarnya adalah untuk mengatur dan memacu tanaman salak agar lebih banyak menghasilkan buah.
- Pencakokan, hal ini dilakukan untuk memperbanyak bibit tanaman salak melalui tunas anakan. Karena keunikan darai tanaman salak ini terutama salak pondoh adalah dapat dicangkok. Mengenai keuntungan dari pencakokan ini sudah dikemukakan di muka.
Panen perdana dengan menggunakan bibit cangkokan vegetatif dimuilai pada usia tanaman salak pondoh berumur 2 – 3 tahun. Pemetikan buah biasanya juga dilakukan setelah 7 – 8 bulan sejak terjadinya penyerbukan. Untuk pemetikan buah tidak dipilih satu per satu tapi dipotong bersama tandannya.
Kelebihan sifat tanaman salak ini dapat berbunga sepanjang tahun, dengan catatan pemeliharaannya secara intensif. Namun demikian biasanya dalam satu tahun panen besarnya hanya dua kali yaitu bulan Desember/Januari dan bulan juni/juli.
Tindakan pasca panen biasanya yang dilakukan adalah setelah buah dipetik, segera dibersihkan dan dimasukkan ke dalam keranjang. Buah salak ini biasanya dapat tahan disimpan sampai maksimal 2 atau 3 minggu asalkan buah tersebut tidak luka, bebas dari serangan hama atau penyakit dan sirkulasi udara tempat penyimpanan berjalan baik.
Sampai saat ini buah salak dipasarkan sebagai buah segar. Petani produsen dapat menjual langsung kepada konsumen seperti misalnya terlihat untuk salak pondoh banyak dijajakan di jalan raya, tempat salak pondoh dibudidayakan.
J. Peralatan yang digunakan
Peralatan yang diperlukan untuk penanaman dan pemeliharaan tanaman salak ini meliputi cangkul, garpu, sabit, sprayer, keranjang dan peralatan lain-lainnya.
PRODUKTIVITAS BUAH SALAK
Untuk dapat mengetahui produktivitas tanaman salak, tergantung dengan jarak tanam berapa yang akan digunakan. Dalam kenyataan di lapangan ukuran jarak tanam ini bervariasi, seperti 2 x 2 m2 , 2,5 x 2,5 m2, 2 x 2,5 m2 atau juga yang melakukan jarak tanam dengan ukuran 3 x 1 m2. Kalau jarak tanam 2 x 2 m2 maka jumlah batang tanaman salak yang dapat ditanam sebanyak 2.500 batang. Untuk lahan seluas 1.000 m2 dapat ditanami sebanyak 400 pohon. Sehingga dalam 1 ha dapat ditanami sebanyak 4.000 pohon. Dengan asumsi yang dapat dipanen sebanyak 80%, tinggal 3.200 batang tanman salak yang dapat menghasilkan buah. Untuk tanaman tahun ke 1 dan ke 2 tanaman salak ini belum dapat berbuah. Paling hanya menghasilkan bibit melalui pencangkokan.
Dalam perhitungan kelayakan ini diasumsikan buah salak dan bibit tanaman salak baru mulai menghasilkan pada tahun ke 3. Data panen buah salak yang digunakan dalam analisa kelayakan MK PKT ini dapat diikuti dalam tabel yang terdapat dalam lampiran-lampiran 6, 15, dan 24 untuk Program Ekstensifikasi dan lampiran-lampiran 30, 35 dan 40 untuk Program Intensifikasi.
Asumsi produktivitas kedua program tersebut adalah sebagai berikut :
Tabel 3.
Asumsi Produktivitas Program Ekstensifikasi dan Program Intensifikasi MK PKT
Asumsi Produktivitas Program Ekstensifikasi dan Program Intensifikasi MK PKT
No | Kegiatan | Salak Pondoh | Salak Manonjaya | Salak Gula Pasir |
A. | Program Ekstensifikasi | |||
1. | Luas Tanam | 1 Ha | 1 Ha | 1 Ha |
2. | Jumlah Tanaman | 4.000 pohon Sudah | 4.000 pohon Sudah | 4.000 pohon Sudah |
3. | Status Lahan | Harus milik sendiri | Harus milik sendiri | Harus milik sendiri |
4. | Panen Pertama | Jatuh pada tahun ke-4 proyek | Jatuh pada tahun ke-4 proyek | Jatuh pada tahun ke-4 proyek |
B. | Program Intensifikasi | |||
1. | Luas Tanam | 2.500 m2 | 2.500 m2 | 2.500 m2 |
2. | Jumlah Tanaman | 1.000 pohon | 1.000 pohon | 1.000 pohon |
3. | Status Lahan | Sudah harus milik sendiri sudah ada tanaman salak yang sudah berumur tahun ke-3 dan tahun berikutnya sudah berbuah | Sudah harus milik sendiri sudah ada tanaman salak yang sudah berumur tahun ke-3 dan tahun berikutnya sudah berbuah | Sudah harus milik sendiri sudah ada tanaman salak yang sudah berumur tahun ke-3 dan tahun berikutnya sudah berbuah |
4. | Panen Pertama | Jatuh pada tahun ke–1 proyek | Jatuh pada tahun ke–1 proyek | Jatuh pada tahun ke–1 proyek |
Tanaman salak walaupun termasuk tanaman yang tidak mengandung resiko tinggi, tapi tetap diperlukan pemeliharaan dan perawatan yang intensif, agar buah yang dihasilkan kualitasnya baik. Pada beberapa kondisi, sering agar buah yang dihasilkan kualitasnya baik. Pada beberapa kondisi, sering dijumpai petani yang menanamkan salak tanamannya baik, tapi tidak dapat berbuah. Selain itu tanaman salak ini tidak memerlukan banyak air, tapi juga tidak boleh kekurangan air. Kondisi kritis tasa tanaman salak ini akan berlangsung dari penanaman pertama (tahun ke-0) sampai pada tahun ke 2 kurun waktu proyek. Hal ini disebabkan kondisi tanaman yang masih rentan terhadap kondisi “stress” baik di musim-musim penghujan maupun kemarau.
dari : bi.go.id
sumber : http://anekaplanta.wordpress.com/2009/01/27/aspek-produksi-budidaya-salak-unggul/
Langganan:
Postingan (Atom)