Pria itu nekat bunuh diri dengan menyayat pergelangan tangannya. Siti tewas dengan bagian kepala pecah diduga akibat dibenturkan tembok kamar, hidung mengeluarkan darah serta luka memar di sejumlah anggota tubuh. Sedangkan jasad Irawan tergeletak persis di sampingnya. Peristiwa tragis ini baru diketahui ketika Kusmad (50), paman Siti melintas di samping kamar korban, secara tak sengaja melihat darah segar mengalir di lantai kamar.
Dia pun panik memanggil seluruh kerabat serta warga guna memastikan apa yang terjadi. Warga datang ke tempat kejadian harus merusak pintu kamar yang terkunci dari dalam, setelah berhasil dibuka terlihat pasangan suami istri ini sudah tak bernyawa dengan sejumlah luka di tubuhnya.
"Saat ditemukan sudah tak bernyawa di dalam kamar itu," ujar Kapolsek Poncokusumo AKP Timbul Wahono ditemui di Rumah Sakit dr Saiful Anwar Malang Jalan Jaksa Agung Suprapto.
Menurut Timbul hingga kini belum diketahui motif dari kejadian ini. Sementara dari keterangan yang dihimpun detiksurabaya.com menyebutkan, adanya pihak ketiga menjadi pemicu kejadian ini. Meski begitu kerabat kedua korban enggan memastikannya.
"Kalau masalah itu saya tidak tahu mas, karena setiap hari kedua dikenal pendiam dan tak pernah terjadi pertengkaran antar keduanya," tutur Kaprawi kerabat dari Siti Fatimah.
Kaprawi juga penghulu setempat ini mengaku, kerap kali bertemu Irawan di musolla, namun sejak tiga hari ini buruh tani itu tak lagi mengikuti solat berjamaah. Pasutri itu tinggal bersama kakek dan nenek Siti, mereka berdua merawatnya karena kedua manusia lanjut usia itu mengalami kebutaan serta tuna rungu.
"Tinggal bersama kakek dan neneknya yang buta, pastinya tak mengetahui kejadian itu," tegasnya.
Sumber : Detik.com
wah payah tuh orang...
BalasHapustega nian dya membunuh bini nya sendiri...
neraka tempatmu....