BANJARNEGARA KEBUN SALAKNYA INDONESIA

Banjarnegara itu salah satunya kabupaten dijateng. Masyarakatnya banyak yang bertani. Adat budayanya masih kental,senajan arus informasi dan globalisasi sekarang dah masuk sampai kepelosok desa.Namun sifat dasar penduduk banjarnegara masih tetap teguh punya pegangan tergadap budaya leluhurnya.
Kabupaten banjarnegara 70 % Petani maka pemda terus mengunggulkan bidang pertanian agar tambah maju dan menjadi penyangga pangan atau disebut"ketahanan pangan". Banyak sekali hasil pertanian dari bumi banjarnegara gilar-gilar seperti ,kentang, sayur ijo, buah naga ata strawberry. Namun salah satunya komoditas unggul yang diakui nasional adalah salak pondoh atau salak biasa. Kecamatan yang menanam salak di Banjarnegara adalah : Madukara, Pagentan, Banjarmangu, sigaluh, rasanya salak pondoh manis tur nyampleng gak ada rasa sepetnya sedangkan yang lokal gak begitu manis ada rasa sepetnya.
Banjarnegara ada 20 kecamatan 18 kecamatan menanam salak, lebih dari 17 juta pohon salak pondoh dalam 1 tahun panen sekitar 282 ton pada tahun 2009 bahkan bisa meningkat lagi. Dinas pertanian banjarnegara jura membantu kepada petani salak supaya dapat meningkatkan produksi,menjaga mutu juga dalam hal pemasaran. Dibangunlah pasar salak yang baru dekat dengan terminal pembeli biasanya pedagang besar dari luar kota seperti Jakarta, Bandung, Semarang, Malang, Surabaya, Bali, Nusa tenggara Kalimantan dan Sumatra. Agar harga dipasar stabil pada tahun 2009 berdirilah Paguyuban Asosiasi Petani Salak Pondoh Banjarnegara Jaya (ASSPORRAYA). Semoga petani salak pondoh sayek saeka kapti,sayek saeka praya bersama-Pemerintah Banjarnegara memajukan salah pondoh Agar Predikat kota salak di Indonesia adalah Banjarnegara yang terkenal dengan dawet ayu.

 

sumber : ancas