Mahakarya Warisan Kebudayaan Indonesia
Untuk masyarakat Banyumas Khususnya , bathik sudah jadi hal yang umum. Malah masyarakat internasional yang diwakili unesco pada tahun 2009 mengakui bathik sudah jadi warisan budaya dunia. Di wilayah banyumas juga banyak yang menggemari bathik dan mempertahankan budaya bathik. Contoh neng Sokaraja , banyumas , maos lan Gumelem.
Desa gumelem jaraknya 10 Km dari Banyumas kalau dari banjarnegara 30 Km.
Gumelem termasuk desa yang tentram,nyaman dan mudah dijangkau karena dekat dengan jalan besar . satu desa yang menjadi pusat kerajinan bathik yang unik dan sudah dijalani sejak jaman dahulu. Pembuat Bathik di gumelem memang tidak banyak , kebanyakan mereka bekerja sebagai petani dan pedagang.
Awal mulanya di bukanya bathik Gumelem pada abad 18 zaman vorstenlanden , yaitu zama sesudah perang diponegoro tahun 1830. waktu itu prajuritnya diponegoro lari semua sampai daerah banyumas sampai ada yang bersembunyi di wilayah gumelem, oleh karena itu motif di gumelem banyak yang ber motif khas mataram yang masih berbeda dengan motif bathik solo,jogja dan pekalongan. Motifnya diambil dari motif alam pedesaan seperti motif daunt alas,suluran,tanjung mas, kopi pecah, dawet ayu,cebong kumpul, parung salak dan lain-lain.
Bathik gumelem masih tetap hidup hingga saat ini karena di lestarikan oleh masyarakatnya. Para pengrajin sekarang lebih kreatif. Dan bebas cara membuatnya.
Salah satu pengrajin yaitu nanik suparni . di mengatakan bathik gumelem tambah maju dan tamabah yang suka utamanya di banjarnegara dan Indonesia.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar