Surabaya: Berkaca dari latar belakang permasalahan kesulitan air minum pada waktu bencana, sekelompok mahasiswa Institut Teknologi Surabaya (ITS) menciptakan alat pengolah air banjir menjadi air minum portable.
Alat ini diharapkan mampu mengatasi kesulitan air bersih pada waktu terjadi bencana banjir ataupun pascabanjir, karena dengan alat ini para korban banjir tidak perlu lagi menunggu bantuan air kemasan ataupun harus mengkonsumsi air yang tidak layak.
Cukup dengan mengambil air banjir yang masih tergenang di area banjir, dan mengolahnya menggunakan alat ini, para korban banjir bisa menikmati air hasil olahan alat, berupa air siap minum seperti air-air kemasan yang ada di pasaran.
Alat ini mampu menampung 16 liter air banjir yang siap diolah pada setiap pengolahan, dan menghasilkan 7 liter air siap minum pada pengolahan ke satu, serta 11 liter pada pengolahan ke dua sampai ke lima. Secara keseluruhan, jika digunakan hingga lima kali, maka alat ini bisa mengolah 80 liter air banjir untuk menghasilkan 50 liter air bersih siap minum.
Pembuatan alat pengolah air bersih ini diajukan sebagai proposal PKMT (Program Kreatifitas Mahasiswa Penerapan Teknologi) dengan judul " Alat Pengolah Air Banjir Menjadi Air Minum Portable sebagai Solusi Penyedia Air Minum di Daerah Bencana Banjir ”. Proposal tersebut termasuk salah satu proposal yang didanai oleh DIKTI.
Saat ini, mahasiswa ITS tengah mengajukan proposal pengadaan alat ke pemerintah kabupaten yang memiliki daerah rawan banjir. Diharapkan alat ini bisa diproduksi secara massal, dan dapat digunakan sebagai solusi tepat untuk mengatasi kesulitan air minum ketika banjir terjadi. (Pengirim: Anita Megawati).
sumber : http://citizen6.liputan6.com/read/337684/mengolah_air_banjir_menjadi_air_siap_minum
Tidak ada komentar:
Posting Komentar